Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal

Kebijakan Ekonomi Interaktif

Memahami Kebijakan Ekonomi

Sebuah Panduan Interaktif untuk Kebijakan Fiskal & Moneter

Pernahkah Anda bertanya bagaimana jalan raya, terminal, atau stasiun dibangun? Fasilitas publik tersebut didanai oleh pajak yang kita bayar. Pajak ini masuk ke kas negara, dikelola, lalu dialokasikan kembali untuk pembangunan. Proses pengelolaan pendapatan dan pengeluaran negara inilah yang diatur dalam Kebijakan Fiskal.

Apa itu Kebijakan Fiskal?

Kebijakan fiskal adalah suatu strategi atau kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah untuk menjaga keseimbangan pemasukan dan pengeluaran keuangan negara.

Secara lebih lengkap, ini adalah kebijakan yang memengaruhi perekonomian melalui perubahan penerimaan pemerintah (utamanya pajak) dan pengeluaran pemerintah (anggaran).

Di Indonesia, wewenang kebijakan fiskal berada di tangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan RI.

Apa Tujuan Kebijakan Fiskal?

Tujuan utamanya adalah menentukan arah dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan ekonomi. Klik pada setiap kartu di bawah ini untuk melihat penjelasan lengkapnya.

1. Meningkatkan SDM & Menurunkan Pengangguran

Melalui program peningkatan kualitas SDM, tenaga kerja diharapkan lebih kompeten dan mampu bersaing, sehingga secara tidak langsung menaikkan taraf ekonomi negara.

2. Menjaga Stabilitas Harga

Kebijakan fiskal bertujuan menumpas praktik curang (seperti penimbunan) yang mengganggu stabilitas harga, agar komoditas tetap terjangkau oleh masyarakat.

3. Memacu Pertumbuhan Ekonomi

Kebijakan ini diharapkan melahirkan inovasi baru di bidang perekonomian sebagai solusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

4. Mendorong Laju Investasi

Dengan iklim investasi yang baik dan stabil, investor akan tertarik menanamkan modal, yang pada akhirnya meningkatkan penerimaan pajak negara.

5. Mewujudkan Keadilan Sosial

Berperan dalam program kesejahteraan dan perlindungan sosial, seperti Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk membantu masyarakat rentan saat krisis.

Apa Saja Jenis Kebijakan Fiskal?

Kebijakan fiskal dibagi menjadi dua jenis utama, tergantung pada kondisi ekonomi yang sedang dihadapi. Keduanya memiliki strategi yang berlawanan.

Fiskal Ekspansif

Dilakukan saat ekonomi lesu, daya beli turun, dan pengangguran tinggi.

Tujuan: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

⬆️
Belanja Negara Dinaikkan
⬇️
Tingkat Pajak Diturunkan

Fiskal Kontraktif

Dilakukan saat ekonomi terlalu panas (*overheating*) untuk mengatasi inflasi.

Tujuan: Menurunkan Daya Beli & Inflasi

⬇️
Belanja Negara Diturunkan
⬆️
Tingkat Pajak Dinaikkan

Apa Saja Instrumen Kebijakan Fiskal?

Instrumen adalah alat atau sektor yang dimanfaatkan pemerintah untuk menjalankan kebijakannya. Ada tiga instrumen utama dalam kebijakan fiskal.

1. Pajak

Pemerintah bisa menaikkan atau menurunkan pajak untuk memengaruhi daya beli masyarakat. Jika pajak diturunkan, daya beli meningkat. Jika pajak dinaikkan, daya beli menurun.

2. Pengeluaran Belanja

Nilai belanja negara dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan. Jika neraca defisit, pemerintah bisa mengurangi belanja, misalnya menunda proyek atau pembayaran tunjangan.

3. Obligasi Publik

Pemerintah menerbitkan surat utang (obligasi) yang bisa dibeli warga negara. Ini adalah cara pemerintah meminjam dana dari publik (contoh: SBN Ritel) untuk membiayai anggaran.

Berbeda dengan kebijakan fiskal yang diatur pemerintah, Kebijakan Moneter adalah wewenang Bank Sentral. Di Indonesia, ini adalah tugas Bank Indonesia (BI). Fokus utamanya adalah mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat untuk menjaga stabilitas perekonomian.

Apa itu Kebijakan Moneter?

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral (Bank Indonesia) untuk mengendalikan jumlah uang beredar (JUB) demi mencapai tujuan ekonomi tertentu.

Tujuan utamanya adalah menjaga stabilitas nilai mata uang, yang tercermin dari tingkat inflasi.

Apa Tujuan Kebijakan Moneter?

Tujuan utamanya adalah menstabilkan harga, yaitu menjaga tingkat inflasi agar tetap rendah dan stabil. Kebijakan moneter bekerja seperti jungkat-jungkit untuk menyeimbangkan jumlah uang beredar (JUB).

JUB Terlalu Banyak
💸
INFLASI
(Harga Naik)
⚖️
JUB Terlalu Sedikit
🔒
DEFLASI
(Harga Turun)

Tugas BI adalah menjaga jungkat-jungkit ini tetap seimbang agar harga stabil.

Apa Saja Instrumen Kebijakan Moneter?

Untuk mengendalikan jumlah uang beredar, Bank Indonesia memiliki lima "alat" atau instrumen. Klik pada setiap tab untuk melihat cara kerjanya.

1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)

Kebijakan BI untuk menjual atau membeli surat berharga pemerintah (seperti Sertifikat Bank Indonesia/SBI).

Untuk Mengatasi INFLASI (JUB ↓)

BI Menjual Surat Berharga. Uang dari masyarakat masuk ke BI, sehingga JUB berkurang.

Untuk Mengatasi DEFLASI (JUB ↑)

BI Membeli Surat Berharga. BI membayar ke masyarakat, sehingga JUB bertambah.

2. Politik Diskonto (Discount Rate Policy)

Kebijakan BI untuk menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI7DRR).

Untuk Mengatasi INFLASI (JUB ↓)

BI Menaikkan Suku Bunga. Masyarakat tertarik menabung (bunga tinggi), uang tersimpan di bank, JUB berkurang.

Untuk Mengatasi DEFLASI (JUB ↑)

BI Menurunkan Suku Bunga. Masyarakat malas menabung (bunga rendah) dan lebih memilih belanja, JUB bertambah.

3. Politik Cadangan Kas (Giro Wajib Minimum)

Kebijakan BI untuk menetapkan besarnya cadangan kas minimum yang harus disimpan bank umum.

Untuk Mengatasi INFLASI (JUB ↓)

BI Menaikkan Cadangan Kas. Bank umum harus menahan uang lebih banyak, uang yang bisa dipinjamkan ke masyarakat berkurang.

Untuk Mengatasi DEFLASI (JUB ↑)

BI Menurunkan Cadangan Kas. Bank umum bisa meminjamkan lebih banyak uang ke masyarakat.

4. Kebijakan Kredit

BI mengatur syarat-syarat pemberian kredit oleh bank umum.

Kredit Ketat (Mengatasi INFLASI)

Syarat kredit diperketat. Lebih sedikit orang bisa mendapat pinjaman, JUB berkurang.

Kredit Longgar (Mengatasi DEFLASI)

Syarat kredit dipermudah. Lebih banyak orang bisa mendapat pinjaman, JUB bertambah.

5. Himbauan Moral

Kebijakan non-teknis berupa pengumuman, pidato, atau edaran dari BI.

BI dapat menghimbau bank umum untuk menahan/mengurangi pinjaman (untuk mengatasi inflasi) atau menambah pinjaman (untuk mengatasi deflasi).

Apa Saja Jenis Kebijakan Moneter?

Seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter juga memiliki dua jenis strategi yang berlawanan.

Uang Longgar (Ekspansif)

Tujuan: Menambah Jumlah Uang Beredar (JUB ↑)

  • Membeli surat berharga
  • Menurunkan suku bunga
  • Menurunkan rasio cadangan kas
  • Melonggarkan kebijakan kredit
  • Menghimbau menambah pinjaman

Uang Ketat (Kontraktif)

Tujuan: Mengurangi Jumlah Uang Beredar (JUB ↓)

  • Menjual surat berharga
  • Menaikkan suku bunga
  • Menaikkan rasio cadangan kas
  • Memperketat kebijakan kredit
  • Menghimbau mengurangi pinjaman
Dibangun sebagai alat bantu belajar interaktif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRYOUT TKA Ekonomi | Uji Dirimu: 40 Soal TKA Ekonomi 80 Menit | Pembahasan Soal TKA Ekonomi SMA/SMK