Kuliah? Siapa Takut!
Kuliah, sebuah kata
yang tidak asing lagi jika kita dengar. Ya, animo masyarakat Indonesia yang
ingin melanjutkan studi dari pendidikan menengah ke pendidikan tinggi cukup
besar. Ditambah lagi, persebaran pendidikan tinggi saat ini telah meluas dan
hampir terdapat di setiap daerah. Menjadi sebuah peluang bagi para siswa yang
saat ini sedang mengenyam pendidikan menengah terutama bagi mereka yang duduk
di kelas XI setingkat SMA. Menentukan pilihan menjadi “anak kuliahan” pun
menjadi kebanggaan, namun dibalik kebanggaan itu tentu tak luput dari sebuah
tanggungjawab dalam diri kaum muda. Maksudnya adalah bagaimana seseorang mampu
mengaplikasikan proses yang didapat dari bangku kuliah.
Beragam pertanyaan
muncul dari mereka yang ingin menjadi anak kuliahan, seperti: “Aku bisa kuliah
nggak ya?” lalu “Nanti kalau lulus mau kerja apa?” kemudian “Apa aku bisa ngikutin materi yang diberikan dosen?”,
dan sebagainya. Investasi masa depan terutama masalah pendidikan tentu
membutuhkan biaya yang tidak setikit, tetapi perlu diingat bahwa ada hal yang
lebih penting dari biaya yaitu niat belajar, belajar berbagai macam hal. Tenang,
banyak beasiswa yang disediakan negeri maupun swasta jika kita mau mencari
tahu, atau belajar sekaligus praktik berwirausaha saat kuliah bisa juga menjadi
alternatif.
Pada dasarnya bangku
kuliah membuat kita memiliki hardskill
dan softskill. Kalau hardskill berkaitan dengan penguasaan
ilmu dan berkaitan dengan bidang ilmu yang kita geluti, sedangkan softskill berkaitan dengan kemampuan hubungan
dengan orang lain dan dirinya sendiri. Kita bisa meningkatkan keduanya dengan mengikuti dan berkecimpung di
organisasi kampus, bisa juga praktek berwirausaha ataupun mengikuti beragam
kegiatan ekstra kampus. Selama itu pula banyak hal yang akan kita dapatkan, menambahkan
empat bumbu seperti buku, cinta, pesta dan realita akan menjadi hal yang sangat
menarik. Buku adalah tentang bagaimana kita belajar ketika di perkuliahan,
cinta adalah tentang rasa sayang yang diberikan oleh orang tua kita serta teman
lawan jenis (jika ada) yang tentunya saling memberikan dukungan belajar, pesta
adalah tentang kita menghibur diri menghilangkan penat bersama teman-teman, dan
realita adalah tentang bagaimana kita bisa melihat apa itu optimis-pesimis-realistis.
Memasuki dunia
perkuliahan, materi yang diberikan tentu sesuai dengan kurikulum bidang studi
yang kita ambil, ketika awal masuk kuliah, tidak sedikit teman-teman yang tidak
benar-benar mengambil program yang linier
sesuai jurusan saat sekolah menengah tetapi masih satu rumpun. Misal, ada yang
ketika sekolah menengah mengambil Pemasaran, tetapi kuliah mengambil Akuntansi.
Jika difikirkan memang itu hal yang berbeda, tetapi tidak bagi mereka yang
mampu beradaptasi dengan ilmu yang diberikan, tentu bisa segera menyesuaikan. Selain
itu, banyak karakter orang yang dapat kita lihat. Membangun relasi dengan
beragam karakter yang ada akan sangat menarik, banyak ilmu yang bisa kita ambil
dari orang-orang sekitar kita seperti teman nongkrong,
teman kelas, bahkan masyarakat sekitar. Tak dapat dipungkiri, banyak relasi
akan membuat kita semakin mendapat banyak pengalaman dan tentunya semakin
memperbaiki karakter kita.
Fokus di bidang ilmu.
Maksudnya adalah fokus pada studi yang kita jalani. Kita belajar dan memahami bidang
studi kita, menjadi orang yang memiliki karakter sesuai bidang ilmu. Contoh,
ketika kita masuk pada jurusan kependidikan, tentu kita didik dan karakter kita
dibentuk agar menjadi seseorang yang memiliki kompeten untuk mendidik,
mengajarkan dan memberikan ilmu pengetahuan ke orang lain.
Manajemen waktu. Sangat
banyak mahasiswa yang ketika kuliah tinggal sementara atau istilah keren-nya ngekos di daerah tempat menuntut ilmu.
Tentu semakin banyak waktu luang kita, semakin bebas kita karena jauh dari
jangkauan orang tua, tetapi ingatlah bahwa mahasiswa sudah dianggap dewasa dan
mampu membedakan mana yang sesuai dan yang kurang sesuai.
Jadi, segeralah
tentukan langkah. Menjadi mahasiswa yang hebat dan berkarakter, siapa takut?
Komentar
Posting Komentar